MENDEDAH PERNIKAHAN DUA PENGHULU AGUNG: Penghulu Para Washy & Penghulu Wanita Seluruh Alam
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
اللهم صل على محمد وآل محمد.
Selamat berbahagia memperingati "Yaumul Mahabbah" (Hari Cinta Kasih), hari pernikahan Dua Cahaya (Imam Ali bin Abi Thalib as dengan Sayyidah Fathimah Az-Zahra' binti Muhammad Rasulillah as/ 1 Dzulhijjah). Dgn berkah memperingati pernikahan suci Dua Cahaya ini (Imam Ali as dgn Sayyidah Fathimah Az-Zahra' as), semoga Allah Swt mengaruniakan kpd kita semua kebahagiaan, kemuliaan, keberkahan, keselamatan, dan keridhaan-Nya di dunia & akhirat. Allahumma shalli ala Muhammad wa ali Muhammad.🤲🤲🤲
اللهم صل على محمد وآل محمد.
اللهم صل على محمد وآل محمد.
اللهم صل على محمد وآل محمد
*Yaumul Mahabbah*
Pernikahan Agung antara Imam Ali bin Abi Thalib as dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra as pada 1 Dzulhijjah.
_Rasulullah saw bersabda:_
*“Fathimah adalah belahan jiwaku. Dia adalah malaikat berwajah manusia. Setiap kali aku merindukan aroma surga, aku pun mencium putriku, Fathimah."*
_Imam Ali as berkata:_
*“Demi Allah.. Fathimah tidak pernah membuatku marah dan tidak pernah menolak permintaanku. Setiap aku memandangnya segala kegalauan dan kesedihan pasti lenyap."*
*TAFSIR QS. AR-RAHMAN:19-22*
Allah Swt berfirman Surat Rahman ayat 19-22 :
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ، بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ، يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ
_Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing, Dari keduanya keluar mutiara dan marjan._
Beberapa ahli Tafsir seperti: Marhum Faidh dalam Shafi, Allamah Hilli dalam Kasful Yaqin, Mula Fathullah dalam Manhaj Shadiqin, Majlisi dalam Bihar al Anwar dan Majmaul Bayan,
menafsirkan ayat diatas sebagai "Dua Lautan Malakuti yaitu Imam Ali as dan Sayidah Fatimah as"
_*Lautan Pertama*_
Adalah lautan *Ke-Wasyian* yang terpancar dalam diri penutup para Wasyi yaitu Imam Ali as,
_*Lautan Kedua*_
Adalah Lautan *Kenabian* dan *Kerasulan* yang terpancar dalam diri Shiddiqah Thahirah Fatimah Zahra as.
_Penjelasan lebih detailnya:_
Allah Swt ketika menciptakan Manusia membentuk dua garis wilayah.
Pertama adalah *garis Wishayah*, kedua *garis Nubuwah*
Untuk itu Rasulullah saww bersabda,
لکل نبی وصی او ما من نبی ما کان له وصی
_Setiap Nabi pasti memiliki Wasyi, tidaklah nabi diutus kecuali bersamanya pasti ada Wasyi_
Dua garis ini selalu ada semenjak diciptakannya Adam as sebagai Khalifah dimuka bumi.
Kenabian Adam as- Kewasyian Syist,
Kenabian Musa as – Kewasyian Yusya bin Nun,
Kenabian Isa as- Kewasyian Syam’un bin Imran as
dan seterusnya….
sampai titik terakhir di penutup para Nabi Muhammad saw dan penutup para Wasyi Ali bin abi Thalib as.
Karena pintu Kenabian ditutup pasca Muhammad saw dan pintu Kewasyian ditutup pasca Ali as,
maka Allah swt membutuhkan TEMPAT PENGGABUNGAN KENABIAN DAN KEWASYIAN untuk menyiapkan era baru yang disebut dengan era IMAMAH.
TEMPAT atau JEMBATAN itu adalah SAYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRA as,
sosok penggabungan antara dua garis yang selama ini memenuhi sejarah manusia dari zaman Adam as hingga Khatam Muhammad saw,
serta dari zaman Syist as hingga Amirul Mukminin as.
Dua Lautan Bertemu (Lautan Kenabian dan Kewasyian) kemudian keluar dari kedua lautan tersebut , Intan dan Mutiara (Era Baru dari garis kenabian dan kewasyian yaitu era Imamah yang dipimpin oleh Imam Hasan as dan Imam Husein as).
Yaumul Mahabbah adalah KECINTAAN Allah swt terhadap umat manusia untuk tetap memberikan mereka *Hujjah dimuka bumi* ini pasca ditutupnya para Nabi dan Para Wasyi.
_*Yaumul Mahabbah menjelaskan kepada kita tentang Tugas dan Peran Sayidah Fatimah as sebagai jembatan dan tempat yang menampung dua Garis ilahi untuk diwariskan kepada Imam Hasan as, Imam Husein as dan 9 imam dari keturunan Husein as.*_
_*Kita tidak mungkin membayangkan dan mustahil mampu membayangkan kebesaran jembatan dan tempat itu yang menampung segala keutamaan (Ilmu, Akhlak dan segala Fadhilah) dari 124.000 Nabi dan Wasyi yang tertampung dalam diri Fatimah Al-Zahra as.*_
Disinilah falsafah Hadist qudsi yang mengatakan,
*“Kalau bukan karena Fatimah as, maka aku tidak akan menciptakan kalian berdua wahai Muhammad saww dan Ali as.”*
Karena Al-Zahra as memiliki peran sentral sebagai jembatan antara ERA KENABIAN DAN KEWASYIAN menuju era IMAMAH dan WILAYAH.
Kalau tidak ada Fatimah Zahra as, maka Imamah dan Wilayah tidak akan terealisasi.
Ketika era Imamah dan wilayah tidak ada, maka era Kenabian dan Kewasyian akan menjadi sia-sia.
Sia-sia karena ada kekosongan Hujjah dibumi Allah swt, dan memperlihatkan kedustaan Allah swt yang mengatakan Aku jadikan dimuka bumi ini Khalifah dan bumi tidak akan kosong dari Hujjah.
Sia-sia karena terputusnya pembawa kesempurnaan ilahiah, sehingga tujuan Allah swt menciptakan alam semesta menjadi sia-sia.
_Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aaali Muhammad .._
_*Ya Allah.. Andai Kau berkenan Limpahkanlah rasa cinta pada kami,*_
_*yang Kau jadikan pengikut Rindu Rasulullah (saw) dan Khadijah Al Kubra (as),*_
_*yang Kau jadikan mata air kasih sayang Ali bin Abi Thalib (as) dan Fathimah Az-Zahra (as),*_
_*dan yang Kau jadikan Penghias keluarga Nabi-MU yang suci..*_
_*Semoga sepercik kebahagiaan Manusia2 Agung itu akan kita rasakan juga kelak bersama seseorang yang kita cintai..*_
_Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad .._
*Selamat Yaumul Mahabbah bagi pecinta Imam Ali (as) dan Sayyidah Fathimah (as)*
Sumber:
Digali Dari Berbagai Sumber rujukan Kitab Klassik Para Marga Rasulullah Muhammad SAW
Komentar
Posting Komentar