MUHAMMAD ADALAH INSAN KAMIL

Salewangang Ilmu Maros-Sekelumit Argumen Irfani, Wujud Hakiki Muhammad Dalam Kitab Al Barzanji.

اللّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى أَوَّلِ قَابِلٍ لِلتَّجَلِّيْ مِنَ الْحَقِيْقَةِ الْكُلِّيَّةِ،
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada orang pertama yang menerima kejelasan hakekat yang menyeluruh.

Demikian ungkapan penggalan doa yang begitu indah dan sarat makna, dalam sebuah Kitab Manakib Al Barzanji, Karya Asyeikh Muhammad Jafar Al Barzanji

Dimensi kelayakan Insan Kamil sebagai khalifah Ilahi karena ia mempunyai kesempurnaan universalitas. Kekhalifahan ini mempunyai dua sisi; pertama, dari sisi Tuhan, dan kedua, kekhalifahan atas semua makhluk. Jika Insan Kamil ingin menjadi khalifah dari sisi Hak Swt, maka ia mestilah memiliki sifat-sifat yang digantikannya. Sebagaimana seorang yang menggantikan seorang pemimpin, ia mesti mempunyai kekhususan kepemimpinan yang digantikannya. Khalifah Tuhan juga, ia dapat menjadi pengganti Tuhan karena memiliki sifat-sifat kekhalifahan. Sebagai pengganti dari sisi Tuhan, satu-satunya jalan dapat menduduki maqam tersebut ketika sifat-sifat Ilahi memanifestasi pada dirinya, sehingga ia dapat mengatur alam.

Orang yang pertama kali mengungkapkan gagasan tentang manusia dengan penyematan Insan Kamil adalah arif masyhur Muhyiddin Ibnu Arabi.

Dia menggunakan istilah ini dalam dua karya irfan besarnya kitab Fushush Al-Hikam dan Al-Futuhat Al-Makkiyyah. Dan selanjutnya peristilahan Ibnu Arabi ini tentang manusia menjadi sebab masuknya istilah Insan Kamil dalam budaya ilmu dan intelektual Islam, hingga sesudahnya setiap ahli irfan dan ahli syuhud ketika berbicara tentang hakikat dan makrifat yang sangat dalam tentang manusia mengungkapkannya di bawah tema Insan Kamil dalam teks-teks irfan mereka.

Menurut para urafa, Insan Kamil adalah gambaran sempurna Ilahi dan cerminan sempurna nama-nama serta sifat-sifat-Nya. Ia adalah perantara antara Hak Swt dan ciptaan, karena itu dengan perantara wujudnya emanasi Tuhan sampai ke alam dan  karena eksistensinya keberadaan alam tetap langgeng. 

Azizuddin Nasafi dalam kitabnya Al-Insan Al-Kamil menyebutkan berbagai ungkapan-ungkapan ahli makrifat bagi nama-nama Insan Kamil dimana sebagian dari itu adalah: Khalifah, Imam, Qutub, Shahib Zaman, Mahdi, Hâdi, dan lainnya. 
Dia berkata tentang Insan Kamil: Insan Kamil senantiasa ada dalam alam dan tidak lebih dari satu dari sisi bahwa keseluruhan maujud-maujud sebagaimana mereka adalah satu individu, dan maujud-maujud tidak bisa tanpa qalbu; karena itu Insan Kamil senantiasa ada dalam alam; dan qalbu tidak lebih dari satu maka Insan Kamil dalam alam tidak lebih dari satu. 
Dalam alam terdapat banyak orang pintar, namum yang menjadi qalbu alam tidak lebih dari satu. Yang lain berada pada tingkatan-tingkatan, dan masing-masing berada pada suatu tingkatan. Sebab yang satu-satunya di alam tersebut meninggalkan alam ini maka satu dari yang lainnya mencapai tingkatannya dan menempati kedudukannya sehingga alam tidak  pernah tanpa qalbu.

Hubungannya dengan alam,  diibaratkan Insan Kamil adalah permata cincin menjadi tempat penulisan (pengukiran) dan alamat, Insan Kamil juga menjadi tempat seluruh gambaran nama-nama Ilahi serta hakikat-hakikat alam. 
Jadi, perbendaharaan-perbendaharaan dan rahasia-rahasia Ilahi, dalam bentuk detailnya terdapat dalam alam, dan dalam bentuk universalnya terkandung pada Insan kamil. 

Dengan demikian Insan Kamil pemilik perbendaharaan wujud nama-nama Ilahi dan dengan pengertian inilah ia sebagai penjaga mereka. (Syamsir Nadjamuddin)

Maroji': 
1. Azizuddin Nasafi, Kitab Al-Insan Al-Kamil, Pengantar: Henry Corbin, Tehran: Kitâb Khâneh Thahuri, Cetakan 4, )
2. Murtadha Muthahari,Insan Kamil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jum'at Syamsir N || Menyembelih Binatang Diri Dengan Hakikatil Muhammadiyah

RASIONALITAS KURBAN: Hancurkan Berhala Cintamu Itu: Sembelilah Dia

MENDEDAH PERNIKAHAN DUA PENGHULU AGUNG: Penghulu Para Washy & Penghulu Wanita Seluruh Alam